Direktur Pengadaan Bulog Wahyu mengakui, OP yang dilakukan Bulog hanya sebagai reaksi dari aksi para pedagang daging sapi. Daging sapi yang dijual oleh Bulog pada OP tersebut diperuntukkan agar konsumen tak kesulitan saat mencari daging sapi.
"Karena ada pedagang yang mogok dan masyarakat ingin daging, karenanya kita lakukan operasi pasar. Itu reaksi pedagang daging yang mogok," ujar Wahyu, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Senin (10/8/2015).
Menurut dia, pihaknya hanya mampu mengakselerasi tujuh truk pengangkut daging sapi untuk OP di wilayah Jakarta dan Bandung. Terbatasnya jumlah truk pengangkut daging sapi tersebut menjadi kendala OP yang dilakukan oleh pihak Bulog yang hanya dilakukan di tujuh titik.
"Keterbatasan truk cold storage pengangkut daging sapi untuk OP menjadi kendala kita. Hanya ada tujuh unit dan itu dibagi ke Jakarta, Bandung, dan Serang," jelas Wahyu.
Maka itu, ia menawarkan kerja sama kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang ada di daerah untuk membantu menyediakan truk pengangkut daging sapi dalam OP. "Kita tawarkan ke Dinasperindag, kalo Disperindag punya (truk) kita akan bagi dagingnya untuk dilakukan OP segera," tegas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News