"Potensinya, secara nilai kita bicara antara USD3 miliar sampai USD4 miliar per tahun dan itu akan tumbuh terus. Dengan target pertumbuhan sekira 20-an persen," ujar CEO Bhinneka Tommy Chandra di Plaza Kuningan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015) malam.
Dirinya menambahkan, potensi jumlah penduduk Indonesia bisa jadi market bagi pemain lokal, sehingga bisa juga menyaingi atau menyamai perkembangan e-commerce negara maju lainnya.
"Jadi sebenarnya ini yang sangat krusial bagi kita yang merupakan pemain lokal, supaya tidak hilang dalam permainan. Asia, Jepang dan Korea yang sudah cukup maju, India juga sudah maju. Nah selanjutnya siapa? Iya pasti kita lah," terangnya.
Meskipun demikian, dirinya melihat jika pertumbuhan ekonomi yang melambat tahun ini memang mempengaruhi pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia.
"Tahun ini kita lebih konservatif karena kita melihatnya pertumbuhan ekonomi melambat. Tapi walau bagaimanapun juga ekonomi melambat, pertumbuhan (e-commerce) akan tetap dua digit," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News