"Tarifnya sudah hampir bisa dipastikan sesuai arahan Presiden Rp100 ribu itu kemahalan, kita hitung kembali kira-kira Rp70 ribu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat malam, 8 Desember 2017.
Budi menilai tarif Rp100 ribu masih terlalu mahal bagi masyarakat. Penurunan tarif dinilai dapat memunculkan persaingan yang sehat dengan moda transportasi publik lainnya.
"Persaingan itu akan buat semua makin dewasa. Semakin kompetitif ya," ungkap Menhub.
Besaran tarif yang bakal ditetapkan Kemenhub tersebut bakal diketuk palu pekan ini. Pihaknya akan membantu mencari sponsor guna menutupi kekurangan tarif keekonomian Kereta Bandara Soetta sehingga masyarakat bisa menikmati tarif yang lebih murah.
"Kita lagi simulasi. Insyaallah dalam satu minggu ini bisa selesai," tambah dia.
Budi berharap tarif Rp70 ribu dapat bertahan minimal selama satu tahun setelah tarif promosi Rp30 ribu berakhir pada akhir Desember 2017.
"Promo sampai Januari kan. Nanti Januarinya Rp70 ribu," tutupnya.
Adapun operator kereta api Bandara Soetta yakni PT Rainlink bakal menyiapkan 10 rangkaian kereta. Masing-masing rangkaian terdiri dari enam gerbong dengan total kapasitas 272 penumpang.
Pada awal operasional, kereta bakal melayani rute Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Duri-Stasiun Batu Ceper-Bandara Soekarno Hatta. Waktu tempuh untuk rute tersebut sekurang-kurangnya 45 menit. Namun, nantinya, rute akan diperpanjang yaitu dari Stasiun Manggarai.
Kereta ini beroperasi mulai pukul 03.10 pagi dari Sudirman Baru untuk mengejar pesawat pertama, dan terakhir pada pukul 00.40 malam dari Bandara Soetta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id