Pelabuhan. ANT/M Agung Rajasa.
Pelabuhan. ANT/M Agung Rajasa.

Kemenhub akan Ubah Sistem Kontrak Tol Laut

Annisa ayu artanti • 01 Februari 2018 21:47
Jakarta: Kementerian Perhubungan akan mengubah sistem kontrak tol laut dari berbasis pada angkutan menjadi berdasarkan volume kontainer.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sedang mematangkan rencana tersebut sebab selama ini dengan berbasis angkutan dinilai tidak efektif dan tidak efisien. Ditambah lagi, angkutan balik yang tidak maksimal menyumbang biaya lebih besar.
 
"Kami akan mematangkan kegiatan-kegiatan tol laut karena tahun ini kita rubah sistem tol laut itu kontraknya," kata Budi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2018.

Budi menjelaskan, sistem pembayaran tol laut dengan berbasis angkutan adalah membayar seluruhnya tidak berdasarkan perhitungan volume. Hal itu dinilai tidak efisien ketika harus mengirimkan logistik ke daerah yang kebutuhannya kecil. Sedangkan sistem tol laut baru berbasis volume adalah pembayarannya berdasarkan volume angkut. Sistem ini dianggap lebih efisien.
 
"Berapa pun isinya tentunya kita harus bayar. Tetapi (kalau sistem baru) kita akan deteksi kota ini berapa 100 kontainer, 200 kontainer kita akan kirim sesuai volume itu," ucap dia
 
Ia menghitung, dengan digantinya sistem kontrak menjadi berdasarkan volume angkut atau per kontainer setidaknya dapat mereduksi cost sampai 40 persen.
 
"Kita reduksi sekitar 30 sampai 40 persen," ucap dia.
 
Jika sistem ini diterapkan, Budi melanjutkan, hasil dari efisiensi akan digunakan untuk membuka jalur tol laut baru dan menambah intensitas.
 
"Karena uangnya ini kita bisa pakai untuk kegiatan-kegiatan menambah jalur dan menambah intensitas. Sekarang ini ada beberapa tempat cuma dua minggu sekali nanti kalau ada uang ini kita bisa tingkatkan," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan