"Sudah lebih dari Rp4 triliun. September saja sudah sekitar Rp4,5 triliun," kata Direktur Operasi III Adhi Karya Pundjung Setya Brata seusai rapat koordinasi di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat 27 Oktober 2017.
Brata mengatakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap progres yang dilakukan kontraktor. Adapun pembayaran tahap pertama akan dilakukan Desember mendatang.
"Tadi diminta supaya BPKP segera terlibat untuk melakukan pemeriksaan terhadap progres yang dilakukan Adhi Karya sehingga Desember bisa dibayar. Ini pembayaran pertama," ungkap dia.
Sementara itu, biaya konstruksi yang dibayarkan bakal disesuaikan dengan progres pembangunan LRT. Adapun proses verifikasi progres pembangunan oleh BPKP akan selesai dalam tiga pekan ke depan.
"Nanti Kementerian Perhubungan berkirim surat ke BPKP untuk menindaklanjuti verifikasi progres pembangunan sehingga itu bisa difinalisasi. Di sisi lain, terkait kontrak juga dibereskan semua," tambah dia.
Dia menambahkan, kontrak konsesi antara KAI dan Kementerian Perhubungan juga akan diselesaikan agar proses pembayaran bisa berlanjut. "Kalau sampai akhir Oktober ini tentu sudah lebih," tutupnya.
Konstruksi LRT Jabodebek ditargetkan mencapai 35 persen hingga akhir 2017. Sementara progres pembangunan mencapai sekitar 24 persen dengan rincian jalur Cibubur-Cawang 41 persen, Cawang-Dukuh Atas 8,9 persen, Cawang-Bekasi Timur 24,3 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News