"Pembekuan ini hanya satu jalur saja, kami yakin ini tidak akan mengurangi minat masyarakat untuk berwisata," kata Asnawi saat dihubungi dari Surakarta, Sabtu (3/01/2015).
Dia mengatakan, semua pihak memaklumi kasus AirAsia merupakan musibah, sehingga wajar bila kemudian ada shock sementara di kalangan masyarakat untuk menghindari penggunaan pesawat ketika bepergian. Namun, Asnawi yakin proses recovery akan berlangsung lebih cepat.
"Mereka kan maskapai penerbangan berbiaya murah, promosi mereka juga gencar, jadi hanya akan shock sementara saja," ujarnya.
Minat masyarakat untuk berwisata, kata dia, juga akan tetap tumbuh meski sementara waktu akan cenderung turun. Sebagai gantinya, dia memprediksi, angkutan transportasi darat alias land tour akan mengalami peningkatan permintaan dalam sesaat.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membekukan, sementara izin rute penerbangan Indonesia AirAsia dari Surabaya ke Singapura dan sebaliknya. Pembekuan itu terhitung mulai 2 Januari 2015 sampai dengan keluarnya hasil evaluasi dan investigasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.
Pembekuan sementara ini tertuang dalam Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU. 008/1/1/DRJU-DAU-2015 tanggal 2 Januari 2015. Pembekuan rute ini dilatarbelakangi PT AirAsia yang telah melakukan pelanggaran persetujuan rute yang diberikan. Dalam Surat Dirjen Perhubungan Udara tertanggal 24 Oktober 2014 tentang Izin Penerbangan Luar Negeri Periode Winter 2014/2015 tertulis penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura pada Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Namun AirAsia malah melakukan penerbangan pada Minggu. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News