Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO: Medcom.id/Suci Sedya Utami

Erick Thohir Dorong Bio Farma Upayakan Pengembangan Vaksin Korona

Antara • 03 Maret 2020 08:29
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong BUMN farmasi yakni Bio Farma untuk mengupayakan pengembangan vaksin korona dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus tersebut. Hal itu juga dengan harapan bisa mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.
 
"Yang pasti BUMN farmasi yakni Bio Farma akan (didorong) untuk siap membuat vaksin dan kalau sudah ada akan mereka coba," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.
 
Arya mengatakan bahwa BUMN farmasi ini akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin baik tingkat nasional maupun internasional, seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

"Bio Farma akan didorong untuk bekerja dalam rangka mengupayakan vaksin korona tersebut," katanya.
 
Sebelumnya Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan PT Bio Farma sedang membahas pengembangan vaksin untuk menangkal infeksi virus korona baru penyebab COVID-19.
 
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandriyo mengatakan memang sudah pernah ada pembicaraan dengan PT bio Farma berkenaan dengan pengembangan vaksin korona.
 
Pengembangan vaksin untuk menangkal infeksi virus tertentu tidak mudah dan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun karena harus melewati berbagai tahapan, termasuk uji pra-klinis ke hewan dan uji klinis ke manusia.
 
Bambang Brodjonegoro mengatakan penelitian juga sedang dilakukan untuk mengetahui potensi curcumin -bahan aktif utama dalam kunyit- sebagai obat penangkal infeksi virus.
 
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan akan menindaklanjuti kejadian kasus Covid-19 di Indonesia dengan melakukan riset termasuk berupaya untuk menemukan vaksin atau obat bagi virus tersebut.
 
Kementerian Kesehatan, kata Terawan, akan memanfaatkan dua kasus pertama Covid-19 di Indonesia untuk riset yang kemudian hari menghasilkan obat atau vaksin.
 
Dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang telah terlebih dahulu positif Covid-19. Menkes menyatakan kasus dua WNI itu menjadi kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
 
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi virus berbahaya yang pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, Hubei, Tiongkok, itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan