Di Zurich, Swiss, Enggar akan melakukan pembicaraan bilateral dengan Federal Councilor/Menteri Ekonomi Swiss Johann N Schneider Ammann untuk membahas finalisasi perundingan Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA-CEPA).
"Melalui misi dagang dan rangkaian pertemuan lainnya diharapkan upaya itu membuka akses pasar dan manfaat perdagangan yang lebih luas, tak hanya ke pasar Swiss dan Spanyol, tapi juga pasar EFTA, Uni Eropa, dan pasar global. Kesempatan itu juga menjadi sarana langsung bagi pengusaha kedua negara untuk meningkatkan perdagangan ke depannya," ujar Mendag dalam rilisnya, Senin, 1 Oktober 2018.
Mendag menuturkan perundingan IEFTA-CEPA yang dimulai di Jakarta pada 2010 sudah berlangsung 15 putaran dan terakhir dilaksanakan pada 27-31 Agustus 2018 di Yogyakarta. IEFTA-CEPA diyakini akan membuka akses pasar lebih luas lagi bagi Indonesia dan keempat negara anggota EFTA, baik untuk barang, jasa, investasi, maupun kerja sama ekonomi. Negara-negara EFTA yang terdiri atas Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss merupakan negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia.
"Salah satu strategi dagang Indonesia menghadapi situasi dunia yang penuh ketidakpastian ini justru mengakselerasi perjanjian dagang, termasuk dengan EFTA," terang Mendag.
Pada kunjungan kerja ke Madrid, Spanyol, Mendag akan menjadi pembicara utama pada European Palm Oil Conference (EPOC) 2018 dan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Spanyol Maria Reyes Maroto Illera.
Pertemuan membahas lebih lanjut perkembangan Indonesia-EU CEPA, selain isu bilateral kedua negara. Selain itu, Mendag akan melakukan forum bisnis dan business matching yang digelar di Zurich pada 2 Oktober 2018 dan di Madrid pada 4 Oktober 2018. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News