Ilustrasi. (Foto: Antara/Hafidz).
Ilustrasi. (Foto: Antara/Hafidz).

Investasi Bodong Didominasi Perdagangan Valas

Kautsar Widya Prabowo • 25 Mei 2018 16:06
Jakarta: Satuan tugas (Satgas) Waspada Investasi menjelaskan saat ini marak beredar entitas atau perusahaan investasi yang tidak memiliki izin secara resmi. Adapun yang mendominasi adalah foreign exchange (forex) atau valuta asing (valas).
 
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengatakan perdagangan forex masih mendominasi entitas tak berizin, kemudian disusul bisnis Multi Level Marketing (MLM).
 
"Forex sangat banyak tanpa izin, kemudian kedua MLM dan sekarang penawaran virtual currency," ujarnya di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Jumat, 25 Mei 2018.

Ia menambahkan, dari sektor virtual currency atau yang sering dikenal financial technology (fintech) dimanfaatkan karena sedang naik daun. Penawaran investasi yang diberikan terlihat tidak wajar, seperti bunga satu persen per hari atau menjamin tidak adanya risiko.
 
"Orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan besar memanfaatkan virtual currency, dengan cara menawarkan investasi," tambahnya.
 
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dengan penawaran yang menggiurkan namun merugikan.
 
"Kami meminta masyarakat, tidak mungkin ada keugaitan yang bisa memberikan bunga sebesar itu, pasti menyesatkan," imbuhnya.
 
Oleh sebab itu, peran satgas waspada invetasi disamping pencegahan dan penanganan juga ikut mengedukasi masyarakat terkait literasi investasi dikalangan masyarakat.
 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santosomengungkapkan berdasarkan data 2016 literasi masyarakat berada 29,7 persen atau tergolong rendah, sedangkan pulau Jawa 34 sampai 40 persen, di mana pulau Jawa lebih baik dari diluar Jawa. 
 
"Rendahnya literasi berakibat pada banyaknya kerugian dalam 10 tahun, terakhir mencapai Rp100 triliun. Kita prihatin dengan data demikian, jadi ini perlu sosialisasi bukan hanya ke kampung-kampung tapi juga ke lapisan atas masyarakat," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan