"Sea toll sudah mulai kelihatan buahnya. Tadinya ada orang kritik sekarang kita lihat di Indonesia timur misalnya harga-harga bisa turun antara 15 sampai 25 persen," kata Luhut di sela The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu 10 Mei 2017.
Menurut dia, hal ini tak lepas dari kinerja PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-VI. Dia menilai, Pelindo menunjukkan kerja yang baik di masing-masing wilayahnya. Pemerintah, kata dia, kini tengah fokus untuk membangun 30 titik logistik di daerah terpencil di Indonesia timur dan barat. Gudang-gudang logistik bakal disebar.
"Dengan begitu harga-harga bisa di-maintenance atau dipelihara tidak terlalu tinggi bedanya dengan di Jakarta dan di Surabaya," papar dia.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan, pihaknya berencana akan menginvestasikan Rp5,6 triliun di tahun ini. Sebagian akan digunakan untuk membangun pelabuhan baru di Kijing, Kalimantan Barat, kanal Cikarang-Bekasi, Jawa Barat, dan Sorong, Papua Barat.
Investasi juga disebar untuk pemperdalam pelabuhan di beberapa daerah agar kapal besar bisa berlabuh. "Yang utama tentu di Tanjung Priok, supaya dia bisa 16 meter, kemudian di beberapa pelabuhan- pelabuhan besar lain di Pontianak, Bengkulu dan Cirebon," jelas dia.
Elvyn menjelaskan, Pelindo juga mengupayakan agar seluruh pelabuhan dijalankan dengan standar operasi yang sama. Hal ini diyakini akan memberikan penghematkan biaya logistik sekitar 3,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News