"Setelah uji coba pupuk organik bekerja sama dengan PT Semen Padang waktu panen lebih cepat, hasil meningkat dan kualitas padi lebih baik," kata Ketua Kelompok Tani Gurun Kudu Syaiful dikutip dari Antara, Senin (4/4/2016).
Menurut dia, setelah memakai pupuk organik masa panen padi lebih cepat yakni dari biasanya 110 hari menjadi 90 hari. Penggunaan pupuk organik meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun, serta menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Ia mengatakan penggunaan pupuk organik tersebut sebagai percobaan dilakukan bekerja sama dengan PT Semen Padang dengan memakai jenis pupuk P20.
"Kami berani melakukan uji coba karena meyakini hasilnya akan baik. Padahal, petani-petani lain belum ada yang berani menerapkan penggunaan pupuk organik tersebut," ujar dia.
Ia mengaku pernah belajar pertanian sampai ke Thailand dan India yang sumber daya air sangat kurang, sementara di Indonesia semuanya berlimpah.
Syaiful sebelumnya merasa prihatin melihat kondisi tanah di daerah persawahan di Koto Lalang yang kurang subur. Binatang-binatang di sawah seperti belut, ikan puyu, dan lainnya tidak terlihat. Ini akibat rusaknya ekosistem di sawah akibat penggunaan pupuk kimia.
Namun ketika ada program Semen Padang untuk menggunakan pupuk organik, Syaiful menyambut baik program tersebut.
"Kami dibantu Semen Padang pupuk organik, jangankan dibantu gratis, membeli pun sebenarnya kami mau," katanya.
Kepala Biro Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Dikkessos Lingkungan Hidup Kasmawati mengatakan penggunaan pupuk organik di Kelurahan Koto Lalang merupakan program unggulan dari Forum Nagari di kelurahan itu yang bekerja sama dengan Semen Padang.
"Alhamdulillah, petani mulai merasakan manfaat menggunakan pupuk organik," pungkas Kasmawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News