Kepala PPN/Menteri Bappenas Sofyan Djalil menegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Bappenas terus melakukan kontrol terhadap perkembangan harga beras. Hal ini juga berkaitan dengan menjaga harga beras agar tidak naik terlalu tinggi dan nantinya memberi dampak terhadap tingkat inflasi.
"Kita jaga masalah harga beras karena ini salah satu komponen utama yang sangat berpengaruh terhadap penduduk miskin. Pemerintah siap untuk memperbaiki penyaluran raskin atau rastra ini," kata Sofyan, saat rapat tentang asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Untuk tahun ini, jelas Sofyan, salah satu langkah yang diambil untuk memperbaiki penyaluran raskin atau rastra adalah dengan menggunakan kartu. Penggunaan kartu ini akan diujicobakan di berbagai kota yang ada di Indonesia. Diharapkan, penggunaan kartu ini memberi kemudahan bagi masyarakat mendapatkan raskin atau rastra.
"Masyarakat akan mendapatkan transfer uang sehingga mereka akan beli beras yang mereka inginkan dan itu akan mengurangi inefesiensi dalam penyaluran. Karena, selama ini banyak masalah dalam penyaluran di daerah, yang tidak disediakan dana untuk transfer sampai titik pembagian," ungkap Sofyan.
Lebih lanjut, Sofyan berharap laju inflasi dari waktu ke waktu bisa terjaga di level yang baik, utamanya dalam mendukung aktivitas ekonomi di masa-masa mendatang. Dalam hal ini, Bappenas terus membantu agar tingkat inflasi bisa terjaga di kondisi yang aman.
"Inflasi jadi sangat penting untuk dijaga. Untuk 2015 dan 2016 angka inflasi cukup menggembirakan. Mudah-mudahan sampai akhir tahun (2016) range yang ditetapkan bisa tercapai. Ini akan sangat membantu dalam mengatasi masalah kemiskinan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News