"Kerja sama ini masih dalam proses penjajakan meliputi pelatihan, teknologi dan banyak aspek. Kita coba mengeskplor," ucap Direktur Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono, ditemui saat public expose perseroan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Menurut Sigit kerja sama kedua belah pihak ini akan membuat pelanggan lebih dimanjakan dari posisi yang ada saat ini. Proses kerja sama ini masih dalam tahap pengkajian.
"Masih dalam tahap pengkajian dan progres sampai saat ini. Pemesanan sekaligus pembayaran taksi Blue Bird bisa dilakukan di aplikasi Gojek," tutur Sigit.
Kedatangan taksi online terlihat memang cukup mempengaruhi BIRD. Jumlah penumpangnya sempat turun. Penurunan ini juga yang membuat pendapatan Blue Bird di kuartal I turun tipis 0,78 persen, dari Rp1,28 triliun menjadi Rp1,27 triliun. Sehingga, Blue Bird mencatat penurunan laba sebesar 38 persen dari Rp224,57 miliar menjadi Rp139 miliar.
Investor Relation Blue Bird Adi Hartadi menjelaskan, perseroan pun ikut mengikuti perubahan tren bisnis pada industri. Hal itu lah menjadi alasan emiten dengan kode BIRD ini meluncurkan aplikasi Mybluebird. Aplikasi versi terbarunya memiliki tampilan yang baru dan lebih ramah terhadap konsumen sekaligus menggunakan teknologi yang lebih baru. Perseroan setidaknya menyiapkan jenis armada untuk melayani para pengguna aplikasi.
Aplikasi Mybluebird sudah bisa dinikmati di enam kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Bali. Pengguna bisa memilih mengunakan taksi reguler atau taksi silver bird. Seluruh pengemudi Blue Bird juga sudah diberikan pemahaman dengan layanan baru ini.
Meski begitu, adanya kerjasama dengan Gojek dan meluncurkan Mybluebird, perseroan tetap tidak berani membuka potensi pemasukan untuk pendapatan sepanjang tahun ini.
"Kami belum bisa memberikan guidance," pungkas Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id