"Dia berani membangkang, berani langgar hukum, berbohong berkali-kali, mengabaikan pendapat presiden komisaris. Mengabaikan Menteri Jonan dan otoritas pelabuhan, dan bahkan di media massa kurang ajar sekali ngomongnya," tegas Rizal dalam rapat Pansus Anget Pelindo II, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Dari beberapa kelakuan Lino yang dianggap merugikan negara ini, Rizal mensinyalir bahwa Lino memiliki backingan orang penting pemerintahan sehingga berani melakukan insubkoordinasi.
"Pasti ada backing-nya sehingga berani melakukan insubkoordinasi dan pembangkangan," ucap dia.
Ia juga menanyakan siapa yang jauh-jauh dari Korea Selatan meneleponnya saat kantor Pelindo II digeledah oleh Bareskrim beberapa waktu lalu. Pastilah menurutnya, orang itu adalah orang yang berkuasa di Indonesia.
Rizal berpesan kepada tim pansus agar dapat mencari siapa orang tersebut. Ada hubungan apa orang tersebut dengan Lino dan mengapa orang tersebut bisa berkali-kali menelpon polisi meminta Kabareskrim diganti.
"Tapi tugas pansus cari hubungan-hubungannya antara lino dan orang-orang lain. Tugas pansus menemukan itu, baru bisa menjelaskan kenapa pejabat ini menelpon polisi berkali-kali meminta Kabareskrim diganti. Kalau hanya netral hubungan antar pejabat, wajar dong evaluasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id