"Untuk setiap pameran kami menargetkan terjual 70 unit rumah, tetapi dari awal tahun hingga saat ini baru satu kali pameran yang hasil penjualannya melampaui target," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Publikasi, Pameran, dan Humas Dibya K Hidayat, seperti dikutip dari Antara, di Mal Paragon, Semarang, Rabu (4/11/2015).
Karena itu, pihaknya pesimistis target penjualan rumah melalui pameran pada tahun ini sebanyak 700 unit dapat tercapai. "Bisa memenuhi 80 persen dari target sudah bagus sekali. Harapannya di pameran ini hasilnya juga bisa bagus," jelasnya.
Lebih dari itu, pihaknya menilai jika kondisi ekonomi stabil maka masyarakat akan lebih berani mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk dapat memiliki rumah pribadi. "Bahkan, stabilisasi ekonomi ini lebih penting dibandingkan penurunan BI rate yang sebetulnya juga bisa menurunkan bunga KPR," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, dampak negatifnya jika BI rate diturunkan maka investor terutama asing akan memindahkan dana mereka ke luar negeri. Kondisi tersebut dikhawatirkan juga akan berdampak pada sektor properti. Karenanya, dengan adanya stabilisasi ekonomi akan membangkitkan keyakinan masyarakat bahwa tidak akan ada gejolak.
"Gejolak ini misalnya saja bunga komersial diterapkan sistem floating, dengan begitu bunga bisa melonjak sewaktu-waktu, ujung-ujungnya berdampak pada kredit macet," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News