Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Menko Perekonomian Darmin Nasution. (FOTO: MI/Panca Syurkani)

Langkah Pemerintah Tekan Defisit Neraca Perdagangan dan Neraca Berjalan

Eko Nordiansyah • 05 September 2018 17:28
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan pemerintah telah mengambil langkah untuk menekan defisit neraca perdagangan dan defisit neraca berjalan (CAD). Pasalnya kedua defisit ini menjadi penyebab rupiah melemah di tengah tekanan global.
 
"Defisit neraca perdagangan kita sampai Juli, kalau nonmigas itu surplus tapi enggak bisa menutupi defisitnya migas, sehingga total-total defisit ada USD3 miliar," kata dia ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
 
Untuk itu, pemerintah akan berupaya mengurangi impor minyak, khususnya solar sampai dengan akhir tahun. Apalagi dengan biodiesel sebesar 20 persen (B20) untuk solar subsidi (PSO) maupun solar nonsubsidi (non PSO), diyakini akan ada penghematan devisa sebesar USD2,3 miliar.



 
Selain itu, pemerintah juga berharap adanya kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang bisa mendorong ekspor. Bahkan dengan produksi CPO yang meningkat tahun ini, diharapkan harga CPO juga bisa mengalami kenaikan pada satu hingga dua bulan ke depan.
 
"Syukur-syukur ada yang kedua, tapi yang menangani Kementerian ESDM, yaitu tambahan kuota ekspor batu bara. Kalau dua itu bergabung dan jalan, mestinya (masalah defisit) neraca perdagangan bisa selesai akhir tahun," jelas dia.
 
Dirinya menambahkan, pemerintah juga berupaya menekan CAD menjadi 2,6 hingga 2,7 persen dari tiga persen terhadap PDB di kuartal II. Upaya menekan CAD dilakukan dengan mendorong sektor pariwisata yang dianggap bisa memberikan devisa dengan cepat namun biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.
 
"Itu semua sudah disiapkan, tapi yang investasi mana? Ya pelan-pelan, kami tidak bisa paksa orang investasi. Kami cuma bisa menawarkan, ini loh ada fasilitas ini dan bunganya murah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan