Program utamanya yakni mendukung perkebunan sawit rakyat untuk melakukan peremajaan (replanting) lahan. Bayu mengatakan, sejak dibentuk dan beroperasi , 1 Juli lalu, pihaknya telah mengidentifikasi setidaknya ada sekitar 2.000 hektare (ha) lahan sawit yang bisa diremajakan tahun ini. Dana yang akan digunakan untuk melakukan peremajaan berasal dari pungutan dana yang dibebankan dari eksportir sawit.
"Sudah teridentifikasi 2.000 ha yang siap di-replanting, letaknya di Pekanbaru dan Jambi sebagai awalan," kata Bayu di kantor PIP, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).
Menurut Bayu yang akan diremajakan yakni lahan-lahan yang dimiliki oleh petani plasma dengan sistem interkoneksi yang berkaitan dengan industri.
"Banyak petani plasma yang juga jadi petani swadaya, kami intinya cenderung untuk melakukan pendekatan blok atau kawasan dibanding ke orang ke orang," ujar Bayu.
Lebih jauh dirinya menyebutkan, dengan dilakukannya peremajaan maka serapan produksi minyak sawit mentah (CPO) dalam negeri selama satu tahun mencapai 5,2 juta kiloliter (kl). Sedangkan produksi selama empat bulan mencapai 1/3 dari total atau sebesar 1,8 juta-2 juta kl.
"Segera setelah libur Lebaran selesai kami akan lakukan peremajaan ini karena menunggu musim hujan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News