"Masalah lahan telah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk menyelesaikannya. Bila masalah sudah selesai maka pembangunan akan kita lanjutkan," kata Direktur Utama Semen Indonesia Aceh Bahar Syamsu, di Banda Aceh, seperti dikutip dari Antara, Senin 16 Oktober 2017.
Hingga saat ini, Semen Indonesia Aceh telah menghabiskan dana Rp300 miliar. Ia menyatakan, dalam proyek pabrik semen di Laweung, Semen Indonesia Aceh bekerja sama dengan PT Samana Citra Agung sebagai pemegang saham sebesar 12 persen selaku pihak yang memiliki lahan.
"Secara hukum lahan seluas 1.550 hektare yang dikuasai PT Samana sudah sah yang ditandai dengan adanya sertifikat tanah," tuturnya.
Namun, tambahnya, masih banyak permasalahan di lapangan karena masyarakat masih mengakui itu lahan mereka dan belum ada ganti rugi, sehingga perusahaan tidak bisa melaksanakan kegiatan proyek.
Jadi, kata dia, karena masalah lahan milik PT Samana Citra Agung maka perusahaan menyerahkan masalah ini ke perusahan lokal tersebut untuk diselesaikan bersama-sama dengan masyarakat dan Pemkab Pidie.
Namun, Bahar Syamsu yakin proyek senilai Rp5,8 triliun itu bisa berjalan karena secara umum masyarakat Aceh sangat menginginkan pabrik PT Semen Indonesia Aceh tetap terwujud. "Masyarakat sekarang menyerahkan masalah lahan ke bupati. Sekarang tugas bupati bersama PT Samana Citra Agung menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News