Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri yang harus digenjot ekspornya yakni yang berbahan baku lokal. Hal ini untuk menjaga biaya produksi semakin tinggi, sehingga harga dari produk yang diekspor mampu meledak di pasar internasional.
Menurut Saleh, salah satu industri yang harus digenjot adalah keramik. Karena industri tersebut didukung ketersediaan bahan baku yang melimpah di dalam negeri. Selain itu, sumber energi gas lokal yang mencukupi dapat membuat harga keramik Indonesia bakal mengguncang dunia.
"Industri keramik nasional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produsen keramik negara lain, yaitu tersedianya deposit tambang sebagai bahan baku keramik yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah seperti ball clay, feldspar dan zircon, maupun ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi," ucap Saleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/3/2015).
Dia meyakini, industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup besar seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat. Hal ini harus disikapi positif untuk mengembangkan inovasi dan penggunaan teknologi agar dapat merebut pangsa pasar keramik internasional.
"Oleh karena itu industri keramik terus meningkatkan kualitas maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam negeri maupun mancanegara," ungkap dia.
Saat ini, kata Saleh, pemerintah terus melakukan berbagai strategi kebijakan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan industri keramik nasional. Antara lain dengan mendorong terjaminnya kontinuitas pasokan gas dengan harga yang kompetitif, penguasaan teknologi dan fabrikasi, serta meningkatkan promosi ke pasar ekspor.
Sebagai informasi, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,8 juta meter persegi per hari dengan produksi sebanyak 1,6 juta meter persegi per hari. Hasil produksi, 87 persen diserap pasar lokal dan 13 persen di ekspor.
Nilai penjualan industri keramik saat ini mencapai Rp30 triliun dan diproyeksikan pada tahun 2015 mencapai Rp36 triliun. Saat ini, produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 95 unit. Secara keseluruhan, industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News