Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengakui hal tersebut. Menurut dia, pemerintah seharusnya membuat perjanjian kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan Turki. Hal ini dilakukan agar produk TPT Indonesia bisa berdaya saing dan lebih banyak diekspor ke negara-negara di kawasan Uni Eropa.
"Kita kan sudah melakukan restrukturisasi mesin selama tujuh tahun, artinya kita siap berdaya saing secara global. Namun secara perdagangan, infrastruktur kita belum jalan. Sedangkan negara lain infrastruktur perdagangannya sudah jalan. Artinya, ada free trade dengan Eropa," kata Ade ditemui di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2015).
Dia menegaskan, industri TPT nasional saat ini telah siap sepenuhnya, baik dari aspek mesin dan juga sumber daya manusia. "Sekarang tinggal menerobos pasarnya. Kita harapkan free trade dengan Eropa dan Turki segera dilakukan," papar dia.
Menurutnya, selama ini ekspor TPT Indonesia ke Uni Eropa masih sangat kecil, hanya USD3,6 miliar per tahun. Makanya, jika Indonesia punya FTA dengan Eropa dan Turki, nilai ekspor TPT bisa meningkat hingga USD10 miliar-USD12 miliar.
"Mereka punya penduduk 260 juta orang dengan income per kapita rata-rata USD40 ribu, artinya buying power mereka kuat. Juga konsumsi TPT-nya mendekati 28 kilogram per kapita. Artinya, itu adalah suatu peluang dan kita tidak bisa memanfaatkan ini karena tidak ada akses pasar ke Eropa," tukas dia.
Negara-negara seperti Vietnam, Kamboja dan Bangladesh, sambung Ade, telah merasakan manfaat dari FTA dengan Uni Eropa dan Turki sehingga produk TPT dari ketiga negara tersebut mampu menguasai pasar Eropa. "Vietnam, Kamboja dan Bangladesh mendapatkan preferential tarif 0 persen, sehingga semua mal dan pedagangan baju di sana didominasi made in Vietnam dan Bangladesh. Kalau kita, harus bayar bea masuknya sekitar 12-30 persen," cetus dia.
Selain itu, ungkapnya, jika Indonesia kerja sama perdagangan dengan Eropa dan Turki, maka akan membuka pintu gerbang produk TPT Indonesia untuk masuk Amerika Serikat lebih banyak.
"Ini adalah gerbang untuk ke Eropa bagian Timur, untuk berikan quick response ke Eropa Barat maupun ekspor ke Amerika secara tidak langsung karena ekspor terbesar TPT ke Amerika adalah Eropa. Dengan masuk ke Eropa, kita bisa suplai ke Amerika secara tidak langsung dengan pintu gerbangnya yaitu Turki," pungkas Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id