"Untuk industri perbankan pinjaman dolar dibanding rupiah kan enggak besar. Danamon kan dolarnya kecil. Jadi dampak ke aktiva enggak terlalu besar," ujarnya di Menara Bank Danamon, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
Namun dirinya menilai dampak pelemahan rupiah terhadap dunia perbankan dirasakan kecil secara ekonomi. Sebab pelemahan rupiah terhadap dolar AS akan mempengaruhi pertumbuhan kredit yang akan melemah.
"Tapi dampak ke ekonomi keseluruhan kami cermati. Depresiasi rupiah kami lihat dampaknya ke industri perbankan, kalau ke aktiva dolar enggak pengaruh tapi ke ekonomi ya. Kalau ekonomi melambat pertumbuhan kredit pengaruh," jelas dia.
Kalaupun ada pinjaman dalam bentuk dolar, Danamon tidak terlalu khawatir karena telah menjalankan hedging. "Pinjaman kami kalau yang dalam bentuk dolar biasanya kami hedging," lanjutnya.
Sedangkan, stres test seperti yang diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap semua bank, selalu dilakukan setiap enam bulan. "Stres test selalu dilakukan enam bulan sekali. Stres test kan banyak skenario. Itu dilakukan secara periodik. Modal perbankan masih sangat tinggi di regional, industri secara keseluruhan juga," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News