Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Widodo, mengungkapkan, dalam satu gram sampel celana pendek bekas impor terkandung bakteri dengan angka lempeng total (ALT) sebanyak 216 ribu koloni.
"Selama sebulan kami coba uji mikrobiologi 25 sampel baju bekas. Hasilnya, celana pendek berwarna ungu terkandung 216 ribu koloni bakteri pergram dan jamur sebanyak 36 ribu gram. Sementara, barang lainnya ditemukan pula bakteri e-coli, jamur jenis Kapang atau Khamir dan bakteri S. Aureus," terangnya sambil mengangkat contoh pakaian bekas, saat konferensi pers, di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Ia menjelaskan, bakteri e-coli jika masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare. Sedangkan Bakteri Aureus bisa menyebabkan bisul, panu, jerawat, sampai infeksi pada luka.
"Yang lebih seram adalah jamur jenis Kapang dan Khamir. Mereka dapat menyebabkan gatal-gatal, alergi, dan infeksi saluran kelamin. Masyarakat harus tahu dan sadar akan hal ini," tegas dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli dan memakai baju bekas. "Dari hasil penelitian, tidak ada satu pun baju bekas yang tidak mengandung kuman dan bakteri jahat. Kami imbau konsumen tidak memperjualbelikan dan menggunakan pakaian bekas," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id