"Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih BJB berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 25,9 persen (yoy)," kata Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Selain itu, kenaikan laba hingga lebih dari 50 persen ditopang oleh kenaikan pendapatan jasa atau fee based income yang tumbuh 8,4 persen (yoy). Perseroan juga berhasil mengendalikan struktur pendanaan menjadi lebih efisien.
Lebih lanjut Ahmad Irfan menjelaskan sebagai lembaga perbankan yang menjalankan fungsi intermediasi, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup baik yakni mencapai 15,2 persen (yoy). Selain melakukan ekspansi, bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar dua persen.
Dari sisi permodalan, BJB berhasil meningkatkan kapasitasnya dengan melakukan revaluasi aset senilai Rp1,5 triliun pada akhir Juni lalu, sehingga saat ini rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 17,7 persen dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang.
"BJB bertekad untuk melanjutkan trend peningkatan kinerja perseroan di t2016 ini, terlebih saat ini BJB telah ditunjuk sebagai salah satu bank persepsi atau gateway dalam program tax amnesty yang digulirkan Pemerintah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id