Pada Mei, arus barang di luar output peti kemas di BJTI Port dan Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) mencapai 223.472 box atau naik tiga persen pada periode yang sama tahun lalu, yakni 216.404 box.
Menurut Humas Pelindo III Tanjung Perak Oscar Yogi Yustiono, meningkatnya arus barang ini karena adanya lonjakan pengiriman logistik menjelang masa Lebaran. Selain itu, situasi dan kondisi di tahun ini tentu berbeda bila dibandingkan dengan situasi dan kondisi perekonomian di tahun sebelumnya yang tercatat belum begitu baik.
Selain adanya peningkatan arus barang di luar output, kata Yogi, general kargo pada Mei 2016 mencapai 5,6 juta ton atau meningkat 12 persen dari sebelumnya yang hanya lima juta ton.
"Jadi masing-masing ada kenaikan, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Yogi, kepada Metrotvnews.com, Kamis (23/6/2016).
Hingga saat ini, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan terbesar kedua di Indonesia ini tetap stabil dan cenderung mengalami kenaikan meski memasuki bulan Ramadan.
"Sampai saat ini aktivitas bongkar muat masih berjalan normal," katanya.
Menurut Yogi, bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak saat ini rata-rata mencapai 22 Box per jam. Artinya, di dalam satu jam, alat bongkar muat atau crane dapat membongkar atau memuat 22 Box Peti Kemas.
"Kalau produktivitas per Ship To Shore (STS) Crane, kami bisa mencapai 30-35 box peti kemas per jamnya. Tergantung kondisi kapal dan muatannya," ujarnya.
Kekuatan alat bongkar muat Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak terdiri dari Container Crane (CC) atau Ship to Shore Crane (STS crane) dan Harbour Mobile Crane (HMC). Alat bongkar muat tersebut berada di Terminal Nilam sebanyak empat CC dan di Terminal Jamrud sebanyak delapan HMC.
"Rencananya Juli kami akan kedatangan satu HMC lagi untuk memperkuat bongkar muat di Terminal Jamrud," jelas dia.
Selain produktivitasnya yang tinggi, STS crane juga memiliki keunggulan lain. Diantaranya ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar listrik, sehingga tidak menimbulkan polusi udara, suara dan getar.
"Kami berencana untuk melakukan konversi semua alat bongkar muat kami dari BBM ke Listrik atau Hybrid (listrik dan BBM)," katanya.
Di samping itu, Pelindo III Pelabuhan Tanjung Perak juga telah mempersiapkan fasilitas seperti lapangan penumpukan, gudang dan demaga untuk menunjang pelaksanaan B/M di Pelabuhan Tanjung Perak berlangsung dengan lancar.
"Lapangan penumpukan (CY) kami yang berada di Terminal Nilam dan Mirah telah dilengkapi tujuh RTG (Rubber Tyred Gantry) yang dipergunakan mengatur peti kemas di CY," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News