"Kita bangun LRT nanti di ibu kota baru, kita lihat mungkin lebih efektif elevated," kata Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro ditemui usai menghadiri acara diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus 2019.
LRT merupakan satu di antara sistem kereta api penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus. Rencananya infrastruktur dasar ini juga bakal dibangun lebih awal.
Bambang mengatakan ibu kota baru harus dirancang secara visioner untuk 100 tahun mendatang, termasuk sarana transportasi umum. Ia tak ingin ibu kota baru mengulang kesalahan yang sama seperti Jakarta.
Saat ini, kajian mendalam telah dilakukan untuk menjabarkan lokasi mana di Pulau Kalimantan yang paling tepat. Pengumuman resmi opsi pilihan daerah spesifik yang dirancang Bappenas rencananya menunggu Presiden Joko Widodo.
"Alternatif sudah ada kami sampaikan kelebihan dan kekurangannya, desain yang lebih matang nanti kami sampaikan setelah ada lokasi. Kita tidak bisa desain kota kalau belum tahu persis lokasinya, kan kontur tanah bisa beda," ungkapnya.
Bambang ingin memastikan LRT dengan dana yang mahal perlu memiliki fungsi maksimal. Karenanya rancang bangun yang direncanakan mesti paten sejak awal. Hal ini menjadi pelajaran bahwa membangun kota dengan jumlah penduduk banyak maka harus dimulai dengan transportasi publik.
Pengerjaan tranportasi publik juga akan dibangun untuk menghubungkan Ibu Kota baru dengan kota existing. Pengerjaan bakal dilakukan dengan menambah akses jalan aspal maupun rel kereta api.
"Transportasi dalam kota di situ perlu terkoneksi dengan kota sekitar apakah dengan jalan atau kereta api, agar terkoneksi dengan suatu kota di Kalimantan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News