Menyikapi hal itu, Direktur Utama PT Timah Tbk M Riza Pahlevi mengatakan perusahaan telah melakukan sejumlah kebijakan yakni pengurangan produksi hingga menurunkan ekspor.
"PT Timah menahan produksi dan penjualan timah sebagai upaya untuk merespon harga timah dunia yang menurun," kata Riza dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 8 Oktober 2019.
Riza menjelaskan pengurangan produksi dilakukan dengan pemberhentian operasi kapal keruh (dredge). Sedangkan untuk tambang darat, efisiensi dilakukan dengan pengaturan shift kerja.
"Tujuh kapal Isap roduksi saat ini on hold untuk tidak melakukan operasi penambangan, termasuk tambang darat sudah kita kurangi shift operasinya," jelas dia.
Selain itu, perusahaan juga melakukan kebijakan efektivitas dan efisiensi operating cost, terutama untuk volume ekspor.
Perusahaan juga telah mengurangi penjualan. Tercatat, sejak Juli 2019, perusahaan sudah mengurangi eskpor 1.000-1.500 ton per bulan. Saat ini perusahaan akan menambah pengurangan ekspor sekitar 1.000 ton per bulan sehingga total pengurangan ekspor mencapai 2.000-2.500 per bulan.
Akibat posisi harga timah yang rendah ini perusahaan mengaku belum diuntungkan. "Harga saat ini belum menguntungkan jika dilihat dari apa yang sudah kami lakukan sebagai perusahaan tambang," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id