Ilustrasi nelayan -- FOTO: Antara/ABDUS
Ilustrasi nelayan -- FOTO: Antara/ABDUS

Solusi Cantrang, Menteri Susi Harus Kompromi dengan Nelayan

Achmad Zulfikar Fazli • 06 Maret 2015 10:20
medcom.id, Jakarta: Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Danamik, menilai angka 20 persen pengguna cantrang di laut Jawa merupakan jumlah yang besar. Pasalnya, mayoritas aktivitas nelayan Indonesia berada di pulau Jawa.
 
"Angka 20 persen untuk laut Jawa ini sangat besar, karena 60 persen nelayan kita ada di pulau Jawa," ujar Riza, dalam Bincang Pagi Metro Tv, Jumat (6/3/2015).
 
Oleh karena itu, ia menyarankan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kompromi kepada para nelayan, jika memang pemerintah ingin serius menghentikan penggunaan cantrang.

Langkah ini, kata dia, dapat dilakukan untuk mendapatkan titik temu dari permasalahan penggunaan cantrang ini.
 
"Diskusi ini harus diakhirnya dengan kompromi bersama (Menteri Kelautan dan Perikanan dan Nelayan) dengan melihat statusnya, tapi harus dilihat ke lapangan bagaimana solusinya, cari jalan keluarnya, jangan menambah diskusi," jelas dia.
 
Sementara itu, Susi Pudjiastuti mengungkapkan alasannya melarang penggunaan alat cantrang. Sebab, alat tersebut dapat mendegradasikan ekosistem dan biota laut.
 
"Jadi pemerintah melarang cantrang karena daya rusaknya sangat luar biasa," kata Susi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan