"Seperti yang sering saya sampaikan, target kita adalah berada pada posisi 40-an," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 15 Maret 2017.
Sidang tersebut mengambil topik Kapasitas Fiskal (Resource Envelopes) dan Pagu Indikatif RAPBN Tahun 2018 dan Peningkatan Peringkat Ease of Doing Business (EODB) Tahun 2018. Tahun lalu kata Presiden, Indonesia memang meloncat naik tingkat EODB-nya tapi masih pada angka 91.
"Harus sekali lagi secara detail, harus betul-betul dilihat apakah di perizinan, apakah di regulasinya sehingga peringkat yang kita punyai ini masalah persepsi," ucapnya.
Ia ingin Indonesia semakin dikenal sebagai negara yang berada di garis terdepan dalam kemudahan berusaha. Untuk itu ia menambahkan, target penurunan prosedur memulai usaha menjadi tujuh hari dan lima prosedur harus dapat segera direalisasikan. Langkah awal adalah memperbaiki peringkat tiap-tiap indikator dalam ease of doing bussiness yang saat in terdiri dari 10 indikator.
"Kembali saya meyakini kalau ini dikerjakan secara detail, rinci, satu-persatu, dilihat dan saya kira kita bisa meloncat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News