Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, hal ini disebabkan adanya permintaan yang positif terhadap industri mamin. Hal itu yang membuat tren pertumbuhan industri mamin positif hingga sekarang ini meski kondisi perekonomian sedang melambat.
Pada titik ini, Menperin Saleh yakin industri mamin akan tetap mengalami pertumbuhan di tahun depan. "Industri makanan minuman walau di perlambatan ekonomi tapi tumbuhnya selalu positif," ujarnya, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat 18 Desember.
Dengan dasar itu, Saleh mengaku akan menempatkan fokus pada industri mamin dan berupaya untuk terus menerus menggenjot pertumbuhan industri tersebut. "Jadi itu yang kita prioritaskan," tuturnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, kontribusi industri mamin terhadap PDB tercatat sebesar 5,58 persen, meningkat dari periode yang sama di 2014 sebesar 4,84 persen. Sedangkan untuk nilai ekspornya, industri ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,68 persen.
Dengan tren positif ini, ia melihat, industri mamin mempunyai potensi untuk ekspor. "Saya kira semua bisa orientasi ekspor ya dan jelas sawit dan kakao kan. Mulai kakao sampai cokelat, step by step kelolanya banyak dan besar kapasitasnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News