SME Director Bank DBS Indonesia Steffano Ridwan mengatakan, pengenaan tingkat suku bunga di DBS masih berdasarkan risiko kreditur. Jika berisiko tinggi, suku bunga yang dikenakan akan lebih tinggi.
"Kita masih lakukan review. Tentunya rate kita hari ini masih disesuaikan pasar. Nasabah yang berisiko besar rate-nya lebih tinggi daripada nasabah yang risikonya lebih rendah," ujar Steffano, di Kantor DBS Bank Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2016).
Selain itu, lanjut Steffano, perhitungan tingkat suku bunga DBS juga memperhatikan suku bunga di bank-bank kompetitor. Meskipun demikian, suku bunga DBS masih berada di tengah rata-rata rate perbankan.
Dirinya menambahkan, jika perbankan secara kompak menurunkan suku bunga maka DBS juga akan menurunkan suku bunganya. Hal tersebut otomatis dilakukan untuk meningkatkan daya saing perseroan dan dilakukan agar nasabah tidak keluar dan mencari bank lain.
"Kita bukan paling murah tapi kita juga bukan yang paling mahal. Sekarang (rate DBS ) berkisar antara 10,5 persen sampai 14 persen untuk sektor komersial. Kalau pasar turun, semua bisa turunkan suku bunganya, otomatis kita juga akan turun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News