Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

BI Buka Kantor Perwakilan di Sulawesi Barat

Angga Bratadharma • 01 Oktober 2015 14:46
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) resmi membuka Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, di Mamuju, Sulbar. Pembukaan ini merupakan wujud nyata komitmen BI dalam mendukung perekonomian daerah.
 
Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, disaksikan oleh Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, didampingi oleh para pimpinan daerah tingkat II se-Provinsi Sulbar. 
 
Sebagai provinsi ke-33 di Indonesia, Sulbar memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi yakni sebesar 8,7 persen (yoy) pada kuartal II-2015. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan rata-rata nasional yang tercatat sebesar 4,67 persen (yoy). 

Bahkan, provinsi yang beribukota di Kabupaten Mamuju ini pernah tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10,02 persen (yoy) pada kuartal III-2014 lalu. Hal ini tentunya menjadi sinyal positif bagi prospek perekonomian Sulbar ke depan.
 
Dalam sambutannya, Agus menegaskan komitmen BI untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memfasilitasi akselerasi reformasi struktural. Kehadiran BI di Provinsi Sulbar adalah untuk bersinergi sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mengakselerasi reformasi struktural untuk membangun perekonomian daerah.
 
"Termasuk dalam pengendalian inflasi dan perumusan kebijakan ekonomi daerah. Kami juga akan memastikan kelancaran peredaran uang berkualitas tinggi dalam jumlah dan pecahan yang sesuai dengan kebutuhan bertransaksi di masyarakat," kata Agus, seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Kamis (1/1/0/2015).
 
Kaitannya dengan tugas BI di bidang stabilitas sistem keuangan, Agus menuturkan komitmen BI untuk membantu pemerintah daerah dalam menjaga sistem keuangan di daerah agar tetap kondusif bagi pembangunan ekonomi. Caranya dengan melakukan identifikasi dan pemantauan terhadap sumber-sumber kerentanan yang berpotensi menimbulkan risiko dan ketidakseimbangan pada sistem keuangan.
 
"Tidak ketinggalan, kami juga akan berkontribusi secara aktif dalam upaya pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Provinsi Sulawesi Barat, terutama yang terkait dengan pengembangan sektor-sektor ekonomi unggulan seperti Kakao dan produk turunannya yang bernilai tinggi seperti cocoa butter ataupun kosmetik dan makanan jadi," pungkas Agus. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan