"Paling yang punya potensi turun suku bunga korporasi. Kalau untuk suku bunga kredit turun dalam waktu dekat enggak mungkin," ujar Tony, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (15/2/2016) malam.
Dirinya menambahkan, beberapa faktor memang mendukung penurunan suku bunga kredit. Namun, prinsip kehati-hatian tetap harus dijaga agar penurunan suku bunga kredit tak menjadi bumerang bagi Indonesia.
"Inflasi memang turun tapi seberapa stabil inflasi itu berjalan. Selain itu juga apakah nilai tukar akan tetap stabil ketika suku bunga itu diturunkan karna itu juga menjadi kehati-hatian BI," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah berencana menurunkan bunga kredit pinjaman menjadi tujuh persen pada 2017. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaku usaha meminjam dana untuk menjalankan usaha.
"Sekarang ini bunga kita tertinggi di ASEAN. Kalau Thailand bisa tujuh persen, kita tidak bisa lebih tinggi dari itu. Jadi akhir tahun depan Insya Allah semua bunga menjadi tujuh persen," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.
Menurut Wapres, pemberian bunga tinggi tidak dapat menguntungkan Pemerintah Indonesia dan tidak sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.
"Oleh karena itulah Pemerintah akan menjalankan kebijakan itu dalam waktu tidak terlalu lama, agar semua dunia usaha berkembang sebaik-baiknya," tutur Wapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id