Ekonom BCA David Sumual mengatakan investor pasar uang tak terlalu menjadikan insiden tersebut sebagai sebuah kekhawatiran untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka percaya aparat keamanan dan pemerintah bisa menangani persoalan keamanan secara profesional.
"Pasar tidak terpengaruh kalau soal keamanan. Insiden bom dampaknya enggak ada di pasar keuangan," kata David pada Medcom.id, di Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.
David mengatakan, sejak bom yang terjadi di Bali pada 2005, dampak teror tak terlalu signifikan ke pasar uang. Kala itu, sehari setelah kejadian bom Bali, rupiah melemah saat pembukaan perdagangan sekitar 100 poin ke kisaran Rp10.400 per USD, namun pada penutupan kembali menguat ke level Rp10.305 per USD.
Kendati demikian, lanjut David, yang dikhawatirkan dari serangan tersebut yakni akan berdampak pada sektor riil, yakni pariwisata, sebab, beberapa negara telah mengeluarkan travel warning atau peringatan perjalanan ke Indonesia.
"Yang kita khawatir malah sektor riilnya, misalnya travel warning, itu akan berpengaruh ke situ, sektor pariwisatanya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id