Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin Imam Haryono (tengah) dan General Manager Qualis Indonesia Calvin Satyanandi (kiri). (Foto: Dokumen Istimewa).
Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin Imam Haryono (tengah) dan General Manager Qualis Indonesia Calvin Satyanandi (kiri). (Foto: Dokumen Istimewa).

Industri Laboratorium Pengujian Percepat Implementasi Industri 4.0

Husen Miftahudin • 18 Oktober 2018 00:13
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi gelaran Indonesia Quality and Safety Forum (IQSF) 2018 yang diadakan oleh Qualis Indonesia. Sebagai industri laboratorium pengujian, sertifikasi, dan inspeksi, gelaran IQSF 2018 diharap mampu mempercepat implementasi industri generasi keempat.
 
"Dengan adanya forum ini saya harap produk-produk industri dari sisi kualitas dan keamanannya terjamin, sehingga otomatis daya saing kita meningkat. Kita harapkan hasil forum ini nanti bisa mempercepat industri 4.0," kata Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kemenperin Imam Haryono, di Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018.
 
Menurutnya langkah percepatan dan akselerasi penerapan industri 4.0 dimulai dari sosialisasi. Hal ini penting guna menjadikan industri generasi keempat sebagai agenda nasional dalam menyiapkan kompetensi sumber daya manusia dan infrastruktur digital.

"Dengan kemajuan teknologi, tuntutan konsumen harus ada peningkatan sehingga secara umum kualitasnya harus lebih tinggi, kalau enggak pasti ditinggal. Oleh karena itu produsen harus mengantisipasi kemajuan teknologi itu dengan baik," bebernya.
 
Berdasarkan survei McKinsey pada 2018, kata dia, teknologi digital memberi sumbangsih sebanyak USD3 triliun untuk pasar ekonomi global di 2030. Hal itu setara dengan 16 persen lebih tinggi dari total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia saat ini.
 
"Jadi kunci industri 4.0 itu adalah SDM dan infrastruktur digital. Sementara teknologi diperlukan guna membangun konektivitas yang terintegrasi," imbuh Imam.
 
Sementara itu Business Development Manager Qualis Indonesia Hadi Sanjaya mengaku pihaknya terus menambah investasi demi bisa menguji, menyertifikasi, hingga menginspeksi seluruh produk dan jasa industri Tanah Air. Saat ini, Qualis Indonesia sudah punya 16 divisi laboratorium yang siap memberikan jasa pengujian di bidang elektronika, otomotif, kimia, hingga makanan dan minuman.
 
"Total investasi kita sudah USD15 juta. Ini untuk mendorong kualitas produk nasional. Karena dengan adanya SNI (Standar Nasional Indonesia), semua masyarakat mendapat dampaknya karena barang itu lebih aman, nyaman, dan tidak mudah terbakar," ungkap dia.
 
Di sisi lain, Hadi juga memastikan produk yang diujinya harus memenuhi standar Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). "Industri penilai kesesuaian adalah industri yang sangat forward thinking. Kompetensi manusia tetap menjadi aspek utama, namun di sisi lain kita juga memiliki ketergantungan yang tinggi pada teknologi untuk melakukan pengujian dan evaluasi terhadap hasil uji di laboratorium," tutup Hadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan