Para kader pertanian HKTI akan mengikuti program pelatihan tentang Nature Farming dan Teknologi Effective Microorganism (EM) di Sara Buri Kyusei Nature Farming Center, Thailand. Delegasi pertama ini merupakan bagian dari beberapa rencana pengiriman petani oleh HKTI untuk mengikuti berbagai training pertanian di negara yang memiliki pembangunan pertanian lebih maju.
"Program ini sangat bagus dan dapat membantu memperbaiki sektor pertanian di Tanah Air, dan Indonesia harus sering belajar dari negara lain yang pembangunan pertaniannya maju dan berhasil," kata Ketua Umum HKTI, Moeldoko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 18 Februari 2019.
Moeldoko menekankan pentingnya modernisasi pertanian melalui berbagai inovasi dan pengembangan teknologi seperti pengembangan benih, bibit, pola tanam, pupuk, pemuliaan tanah, anti hama, dan lain-lain. Tujuannya agar dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan produksi yang berkualitas unggul.
Teknologi pertanian juga harus digunakan dalam sarana dan prasarana pertanian agar dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Meski begitu penerapan pertanian modern dan teknologi pertanian tetap harus dipadukan dengan nilai kearifan lokal masyarakat pertanian Indonesia sehingga tidak menghilangkan budaya baik yang sudah berkembang.
Kerja sama pelatihan dengan Thailand merupakan langkah awal HKTI melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam menata pertanian modern. Selain Thailand, HKTI juga sedang menjajaki kerja sama dengan Taiwan, Jepang, dan negara-negara lain yang maju dunia pertaniannya.
Dipilihnya Thailand karena negara tersebut dianggap serius meng-update teknologi dalam pertaniannya seperti Teknologi EM. Pertanian 4.0 Thailand fokus menerapkan teknologi tinggi untuk komoditas utama, punya nilai terpadu seperti beberapa jenis sayuran dan buahan, serta memprioritaskan komoditas ekspor.
Para petani akan mengikuti berbagai program pelatihan teori dan paktek pertanian berbasis Teknologi EM. Materi pelatihan meliputi pengelolaan kebun dan pertanian sayuran, peternakan, budidaya ikan termasuk udang. Mereka juga akan berlatih pengolahan sampah organik, pupuk organik (bokashi), dan perlindungan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News