"Kami menyampaikan kepada Jetro supaya terus memfasilitasi link and match antara IKM di Jepang dan Indonesia, sehingga kemitraan bisnis dan perekonomian kedua negara lebih kuat. Kami juga mendorong program capacity building bagi guru-guru vokasi industri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Januari 2019.
Dalam rangkaian kegiatan menghadiri World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2019 di Davos, Swiss, Menperin sempat melakukan pertemuan dengan Chairman Jetro Hiroyuki Ishige. Keduanya sepakat untuk memperdalam struktur sektor manufaktur di Indonesia melalui peningkatan investasi dan memfasilitasi perluasan akses pasar ekspor.
"Semoga semakin banyak kolaborasi yang terjalin antara pengusaha kedua negara sehingga bisa saling melengkapi dan industri kita lebih berdaya saing global," ujar Airlangga.
Langkah yang dapat disinergikan, misalnya mengenai pengembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Upaya ini tidak hanya menyasar kepada perusahaan skala besar, tetapi juga untuk sektor IKM. "Kalau kita lihat, jumlah industri kecil di Indonesia terus tumbuh dan berkembang," ungkapnya.
Berdasarkan data Kemenperin, jumlah sektor industri kecil mengalami penambahan, dari 2014 sebanyak 3,52 juta unit usaha menjadi 4,49 juta unit usaha di 2017. Artinya, tumbuh hingga 970 ribu industri kecil selama empat tahun tersebut.
"Apalagi, pemerintah saat ini telah mengeluarkan pajak final 0,5 persen untuk IKM," imbuhnya.
Menperin berharap Jetro lebih gencar mempromosikan IKM Indonesia di Jepang sekaligus memfasilitasi kemitraan antara pengusaha nasional dengan pelaku usaha dari Negeri Sakura. Selama ini, Jetro telah membantu Indonesia melalui pelaksanaan program business matching untuk mempertemukan pengusaha kedua negara.
"Tentunya tidak hanya di sektor otomotif dan komponen saja, kami juga ingin adanya kerja sama di industri tekstil, elektronika, serta makanan dan minuman. Bahkan, bisa ke sektor pengemasan," tuturnya.
Sejumlah kawasan industri telah ditawarkan untuk menampung para investor tersebut. Pada periode Januari-September 2018, Jepang merupakan investor kedua terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai USD3,8 miliar untuk 2.731 proyek. Kemudian, lebih dari 1.600 perusahaan Jepang yang beroperasi selama ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi lima juta penduduk Indonesia.
"Selain itu, kami berupaya untuk menjalin kerja sama di bidang vokasi. Misalnya, meningkatkan kemampuan tentang desain tekstil, dengan menghadirkan ahli tekstil atau desain IT dari Jepang ke Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id