Menkeu Sri Mulyani. (FOTO: MI/Permana)
Menkeu Sri Mulyani. (FOTO: MI/Permana)

Cerita Sri Mulyani Berkarier dan Menjadi Ibu Rumah Tangga

Dian Ihsan Siregar • 13 April 2017 19:54
medcom.id, Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ‎mengaku antara karier dan jabatan yang telah diraihnya adalah buah kerja kerasnya selama ini. Bermacam pengorbanan harus dilaluinya demi meraih kariernya.
 
‎Sebagai seorang wanita karier dan ibu rumah tangga, Sri Mulyani mengaku sangat sulit jika disuruh untuk memilih. Bukan hanya karakter sebagai wanita tangguh yang dibutuhkan, tetapi pendamping hidup yang mengerti semua keadaan yang dilaluinya.
 
"Hal sulit dalam hidup ketika harus memilih karier dan keluarga. Akan ada keadaan naik turunnya. Dan itu tidak pernah mudah. Anda harus berbincang dengan pasangan dan membicarakan risiko dan tanggung jawab jika memilih menjalani dua kehidupan, karier dan keluarga. Dalam hal ini, perempuan butuh pria yang mengerti dan memahami," jelas Sri Mulyani, ‎ditemui dalam acara 'GE Women's Network' di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis 13 April 2017.

Sri Mulyani bercerita jika keluarganya sudah terbiasa dengan banyaknya pekerjaan kantornya yang dibawa ke rumah. Walaupun demikian, keluarga tetap ingin memindahkan fokusnya dari pekerjaan yang sering digelutinya.
 
"‎Mereka terbiasa melihat saya membaca lembaran laporan, kemudian berhenti dan memindahkan fokus saya kepada keluarga atau sekadar membaca novel.‎ Saya selesai kerja seharian pukul 10 (malam) dan kadang saya tertidur di mobil," jelas dia.
 
Selain itu, dia menambahkan, meski karier yang diembannya banyak rintangan, dia tetap bangga dan ingin terus menjalaninya. "‎Woman selalu memiliki pilihan yang sulit. Kita harus melihat perempuan sama dengan pria. Menghormati mereka. Tidak hanya yang bekerja formal, tapi yang informal juga," tegas Ani yang pernah berkarier di World Bank ini.
 
Perempuan yang akrab disapa Ani ini menuturkan, situasi yang dihadapi wanita karier saat ini jauh lebih mudah jika dibandingkan dahulu. Karena, dahulu kala banyak wanita yang terpaksa keluar dari pekerjaan setelah melahirkan, karena dihadapkan pada pilihan untuk mengurus anaknya.
 
‎"Dulu banyak orang yang harus resign setelah melahirkan karena mereka harus sibuk mengurus bayi, harus terus menyusui. Sekarang ada ruangan menyusui yang sangat bersahabat bagi perempuan, bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan. Mungkin sedehana tapi sangat penting," papar Ani.
 
Memang, lanjut Ani, emansipasi wanita telah terjadi, namun semua itu membuat wanita berkurang jam tidurnya. ‎‎"Kita harus bisa me-manage semua. Harus ada banyak pengorbanan. Less sleeping adalah pengorbanan sepertinya. Lalu buying facility more," pungkas Sri Mulyani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan