“Saya kira prioritasnya ada dua, terutama kalau menurut saya tantangan ke luar. Terutama pertumbuhan ekonomi dunia belum terlalu konsisten. Oleh karena itu tentu saja akan ada implikasinya terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Karena OJK berada di very core , tugas pokoknya saya kira yang paling penting adalah bagaimana menjaga stabilitas sistem keuangan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya di Jakarta, Minggu, 4 Juni 2017.
baca : Bankir di Kursi Ketua OJK
Tentu saja dalam jajaran tataran operasional, penguatan pada aspek pengawasan perlu dilanjutkan, begitu pula pengaturan dan enforcement.
"Selama ini ada tiga area yang selalu kita kedepankan. Pertama, peningkatan kualitas pengawasan dalam rangka menciptakan stabilitas, kedua mendorong bagaimana industri keuangan bisa lebih kontributif terhadap kebutuhan pembiayaan ekonomi nasional, dan saya kira kita melanjutkan upaya menjadikan industri keuangan yang inklusif harus terus berlanjut," jelas dia.
Apalagi setelah Indonesia memperoleh invesment grade, indonesia harus mampu menjaga pertumbuhan ekonomi, terutama kebutuhan atas pembiayaan berbagai macam proyek.
"Oleh karena itu, pendalaman pasar menjadi lebih penting. Pasca S&P ini menurut saya larinya harus lebih cepat. Inklusi keuangan telah menjadi strategi nasional yang dikeluarkan oleh Presiden. OJK telah memfollowup dengan beberapa strategi untuk mempermudah akses keuangan," tutup Muliaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News