Presiden Direktur PT Global Expo Management Baki Lee mengungkapkan, salah satu sektor yang layak dikembangkan pemerintah adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pasalnya Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 112.999 giga watt.
"Ini jadi peluang bisnis yang menggiurkan di bidang energi pembangkit listrik tenaga surya. Terlebih kebutuhan Indonesia untuk pembangkit listrik energi terbarukan hingga 2025 mencapai 43.300 mw" ujar Baki di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).
Dia menambahkan, jika pemerintah menargetkan pembangunan PLTS 8.000 mw untuk mendorong terealisasi pembangkit listrik 35 ribu mw, maka anggaran yang dibutuhkan sebanyak USD11,2 triliun. Mengingat anggaran pemerintah terbatas, perlu dukungan pihak swasta mewujudkan pembangunan energi yang berkelanjutan.
Kondisi demikian membuka peluang bagi investor dalam negeri dan asing untuk ikut terlibat. Kata dia, program pembangunan PLTS seiring dengan perkembangan perlampuan, khususnya Light-Emitting Diode (LED).
"Mendukung efisiensi, pembangunan infrastruktur seperti jalan, kereta api, pelabuhan besar, dermaga, bandara, kawasan industri hingga waduk membutuhkan penerangan. Dalam hal ini, lampu LED berperan menghemat anggaran pemerintah," klaim Baki.
Maka itu, untuk mendukung pembangungan PLTS, pihaknya menyelenggarakan Pameran Inagreentech 2016. Pameran yang akan dihelat pada 18-20 Mei 2016 di JIExpo Kemayoran ini diharap mampu mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya membantu pembangunan PLTS.
"Pameran ini akan diikuti oleh 500 peserta lebih dari 20 negara dan diharapkan dapat menarik 20 ribu pengunjung dari berbagai negara. Pameran akan diramaikan pebisnis dan pengunjung yang bertujuan untuk menciptakan geo bisnis. Diharapkan, investasi terkait pembangunan kelistrikan akan masuk dari sini," pungkas Baki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News