BJB. MI/ROMMY PUJIANTO.
BJB. MI/ROMMY PUJIANTO.

BJB akan Turunkan Suku Bunga ke Single Digit

Dian Ihsan Siregar • 28 April 2016 14:53
medcom.id, Jakarta: PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) merespons positif rencana industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit menjadi single digit. Langkah itu dilakukan guna meningkatkan kembali gairah ekonomi Indonesia, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
 
Penurunan suku bunga kredit yang menjadi single digit juga sejalan dengan imbauan dan rencana regulator yang akan memberikan insentif kepada perbankan yang berhasil meningkatkan efisiensinya. Kebijakan ini rencananya akan ditetapkan pada semester II-2016. 
 
"Kami dukung rencana tersebut, serta melihatnya sebagai tantangan agar pengelolaan perbankan menjadi efisien. Peran BJB sebagai lembaga intermediasi akan lebih efektif dan nilai perusahaan akan terus meningkat," tutur Direktur Utama BJB Ahmad Irfan, ditemui dalam acara Analyst Meeting di Hotel Mandarin Oriental, ‎Kamis (28/4/2016).

Sebagai langkah awal, sekaligus menyambut Ulang Tahun ‎Bank BJB yang ke-55 tahun yang jatuh pada 20 Mei 2016, perseroan akan meluncurkan program yang bernama Program Gempita 55 HUT Bank BJB. Dalam program itu, manajemen bakal memberikan tingkat suku bunga sebesar 9,55 persen per tahun. 
 
"Bunga 9,55 persen per tahun tersebut untuk segmen kredit linkage kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) selama jangka waktu Mei-Juni 2016," ungkap Irfan.
 
Bank BJB, menurut Irfan, ‎telah lama bermitra dengan banyak BPR yang ada di Indonesia. Alhasil, program ini merupakan bentuk apresiasi bagi nasabah-nasabah (BPR) yang selama ini telah loyal kepada Bank BJB.  Dengan menyalurkan kredit secara linkage melalui BPR, Bank BJB pun menunjukan komitmen dalam menstimulus ekonomi, khususnya UMKM. 
 
Sesuai Harapan OJK
 
Langkah BJB sesuai dengan permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berharap agar perbankan Tanah Air bisa segera menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk mencapai single digit.
 
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis menilai turunnya tingkat suku bunga acuan atau BI rate maka diharapkan bisa segera menurunkan tingkat suku bunga tabungan atau secara khusus suku bunga deposito. Dengan turunnya suku bunga deposito, diharapkan bisa menekan cost of fund (CoF) atau biaya dana.
 
Selain itu, dia mengharapkan bank bisa menyesuaikan risk premium karena Non Performing Loan (NPL) bertahan di level yang baik. Pada akhirnya, nanti akan ada sedikit penyesuaian marjin perbankan. Intinya OJK berharap agar tingkat suku bunga kredit bisa berada di level yang terbilang rendah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan