Tunaiku menawarkan pemberian kredit tanpa agunan dengan besaran sekitar Rp2 juta-Rp10 juta. Adapun jangka waktu pinjaman sebanyak 6-12 bulan dengan suku bunga tetap tiga persen per bulan.
Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menjelaskan, manajemen Amar Bank sangat optimistis jumlah nasabah Tunaiku dapat meningkat empat sampai lima kali lipat di akhir tahun ini, bila dibandingkan periode yang sama di 2015.
"Tren FinTech di Indonesia terus berkembang signifikan. Dan Tunaiku yang memulai proyeknya pada Juni 2014 tetap fokus pada pemberian pinjaman yang cepat dan mudah," ucap Vishal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/6/2016).
Vishal mengakui, nilai rata-rata pinjaman yang dikucurkan kepada setiap nasabah sebesar Rp6 juta. Posisi jumlah aplikasi yang masuk melalui Tunaiku mencapai ribuan aplikasi setiap harinya.
Peneliti Eksekutif Senior dari Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis OJK Hendrikus Passagi menjelaskan perkembangan teknologi dibutuhkan Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan 30 ribu pulau, sehingga tidak dapat disamakan dengan negara lainnya, seperti Amerika Serikat (AS) maupun Tiongkok.
"Tanpa teknologi biaya akan sangat mahal, butuh waktu lebih banyak, dan hanya sedikit pihak yang dapat dilibatkan. Teknologi juga bisa mempercepat komunikasi di antarpulau demi menciptakan ekosistem," jelas dia.
Hendrikus juga berasumsi masyarakat sudah terbiasa dengan layanan FinTech dari perbankan karena lebih aman dan terpercaya. Dia juga meyakini keberadaan Tunaiku memiliki reputasi yang terukur dan akan menjadi perpanjangan tangan dari Amar Bank.
"Total 60 juta UMKM biasanya melakukan pinjaman dari keluarga maupun kerabat. Melalui Tunaiku diharapkan dapat mendorong peningkatan modal kerja dari UMKM sekaligus turut meningkatkan perekonomian negara," pungkas Hendrikus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News