Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thila Nadason tidak menampik situasi dan kondisi ekonomi secara nasional masih belum mendukung penyaluran kredit mengalami pertumbuhan secara pesat. Belum lagi ketidakpastian ekonomi dunia memberi pengaruh terhadap aktivitas ekonomi di dalam negeri.
"Harapan kami pertumbuhan kredit bisa sekitar sembilan persen sampai dengan 11 persen (di semester II-2016). Tidak lebih dari itu. Ini bukan karena kredit berjalan lambat tapi lebih kepada proyek-proyek belum berjalan," kata Thila, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Thila menilai, situasi dan kondisi ekonomi Indonesia yang belum mengalami perbaikan secara signifikan membuat laju penyaluran kredit melambat. Untuk itu, 13 paket kebijakan ekonomi termasuk beragam upaya perlu dilakukan agar perbaikan terjadi dan nantinya permintaan akan kredit menguat secara bertahap.
"Kondisi sekarang konservatif terhadap kredit-kredit. Jadi kredit di semester II-2016 mungkin akan sama dengan pertumbuhan kredit di semester I-2016," ungkap Thila.
Lebih lanjut, ia menambahkan, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi belum maksimal memberi dampak terhadap perbaikan ekonomi di Tanah Air. Tentu hal ini disayangkan mengingat sejumlah paket kebijakan ekonomi diharapkan menciptakan iklim positif.
"Saya rasa belum berdampak signifikan terhadap perekonomian dan dampaknya kepada pertumbuhan kredit perbankan," tutup Thila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id