Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto. ANTARA FOTO/Zabur Karuru.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto. ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

Peran Industri Kosmetik & Jamu bagi Perekonomian Indonesia

Dian Ihsan Siregar • 30 Agustus 2016 16:56
medcom.id, Jakarta: Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, ‎industri kosmetik merupakan salah satu industri strategis. Hal itu terbukti ada 760 perusahaan komestik yang tersebar di wilayah Indonesia, bisa menyerap 75 ribu tenaga kerja secara langsung dan 600 ribu tenaga kerja secara tidak langsung.
 
"Industri kosmetik, bisa menyerap banyak tenaga kerja, dan neraca perdagangan produk kosmetik surplus 90 persen," kata Airlangga, ditemui di kantor pusat Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (30/8/2016).
 
‎Selain itu, Airlangga menyebutkan, pencapaian industri kosmetik mengacu pada‎ nilai ekspor kosmetik di 2015 yang mencapai USD818 juta, atau tumbuh dua kali lipat jika dibandingkan nilai impornya yang sebesar USD441 juta.

Industri jamu dan obat tradisional, menurut Airlangga, juga mencatatkan prestasi yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir untuk Tanah Air. Hal tersebut terlihat dari omzet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, penjualan mencapai Rp16 triliun, dan pada 2016 diperkirakan mencapai Rp18 triliun.
 
Saat ini, terdapat 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 Industri Obat Tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk golongan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa.
 
"Industri‎ obat tradisional mampu menyerap 15 juta tenaga kerja, 3 juta di antaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi," jelas Airlangga.
 
Airlangga melanjutkan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur industri nasional.
 
Salah satunya adalah dengan optimalisasi pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi, yang kedepan akan dikawal langsung oleh Presiden melalui Task Force Paket Kebijakan, agar hasil yang dicapai dapat bermanfaat langsung bagi dunia industri.
 
Airlangga menyadari pembinaan industri kosmetik dan jamu merupakan kerja sama lintas sektoral yang saling terintegrasi. Dalam pembinaannya, selain pemenuhan terhadap regulasi dari sisi kesehatan juga diperlukan fasilitasi atau pembinaan untuk menjamin standar dan kualitas produk.
 
"Kami tentunya tidak bisa jalan sendiri mengawal kebijakan pembangunan industri tersebut. Peran asosiasi dunia usaha sangat penting sebagai mitra Pemerintah dalam memberikan masukan serta evaluasi kebijakan kepada pemerintah. Demi meningkatnya ekonomi akibat efek besar dari industri jamu dan kosmetik tersebut," pungkas Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan