Staf Ahli Menaker bidang Ekonomi dan SDM Aris Wahyudi. (Foto: Dok. Kemenaker)
Staf Ahli Menaker bidang Ekonomi dan SDM Aris Wahyudi. (Foto: Dok. Kemenaker)

Kemenaker Tekankan Pentingnya Peran Instruktur dalam Pelatihan Kerja

Gervin Nathaniel Purba • 08 Juli 2019 15:59
Samarinda: Menghadapi era revolusi industri 4.0, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus memperkuat peranan para instruktur di berbagai Balai Latihan Kerja ( BLK). Para instruktur diharapkan selalu berinovasi dan kreatif dalam upaya menyiapkan tenaga kerja berkualitas dan berkompeten.
 
“Peranan instruktur di BLK harus diperkuat karena memiliki korelasi dengan pembangunan SDM, dan sebagai pintu masuk dalam mewujudkan Indonesia kompeten,” ujar Staf Ahli Menaker bidang Ekonomi dan SDM Aris Wahyudi, melalui keterangan pers Biro Humas Kemenaker, dalam acara pembukaan Kompetisi Ketrampilan Instruktur Nasion (KKIN) VII Regional Kalimantan Timur, di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin, 8 Juli 2019.
 
Aris mengatakan, salah satu metode efektif dalam pembinaan percepatan peningkatan kompetensi instruktur di Indonesia, yakni melakukan kompetisi antar instruktur yang terstruktur dan sistematis. 

"Kompetisi antarinstruktur merupakan ajang untuk mengukur, meningkatkan, dan pemerataan peningkatan kompetensi yang terintegrasi, " ujar Aris.
 
Instruktur juga merupakan aktor utama dalam pelatihan kerja. Peran instruktur berfungsi sebagai fasilitator dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan perilaku (etos kerja) dari tenaga kerja. 
 
"Peran instruktur sangatlah strategis sebagai ujung tombak dalam menghasilkan SDM yang kompeten, " ujarnya.
 
Jumlah BLK pemerintah di Kalimantan, baik UPTP maupun UPTD saat ini berjumlah 305 BLK dan sebanyak 37 BLK, atau 12,13 persen. Sedangkan LPK swasta sebanyak 5.045 LPK dan 345 LPK atau 6,84 persen.
 
Sementara jumlah Instruktur pemerintah di Kalimantan saat ini berjumlah 3.013 orang dan 282 orang, atau 9,36 persen. Sedangkan instruktur swasta sebanyak 16.379 orang dan 1.224 orang, atau 7,47 persen. 
 
Dengan jumlah sumber daya yang ada tersebut, maka perlu dijaga kualitasnya melalui kompetisi ketrampilan instruktur. "Kompetisi instruktur ini menjadi salah satu media dalam menjaga kualitas instruktur yang ada dan dapat menjadi indikator kemampuan instruktur pada tingkat regional maupun pada tingkat nasional, " kata Aris. 
 
Kepala BLK Samarinda Andri Susila menyatakan KKIN VII Kaltim diikuti oleh 90 orang instruktur, yakni Kalimantan Selatan sebanyak 32 orang instruktur, Kalimantan Timur sebanyak 27 orang, Kalimantan Tengah sebanyak 21 orang, dan Kalimantan Utara sebanyak 10 orang.
 
Ada sembilan bidang yang dikompetisikan dan masing-masing diikuti 10 orang. Kesembilan bidang itu yakni pengelasan (welding), otomotif kendaraan ringan (automotive technology), instalasi listrik (electrical installation), tata busana (fashion technology), pendingin dan tata udara (refrigeration and AC), elektronika, disain grafis (graphic design technology), perencanaan rekayasa mekanik CAD (mechanical engineering design CAD), dan solusi perangkat lunak teknologi informasi untuk bisnis (IT software solution for business).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan