Karya sastra tersebut disampaikan Enggar bertepatan dengan agenda rapat bersama jajaran Eselon I, II dan III Kemendag di Hotel El Kartika Widjaya, Batu Jawa Timur, Kamis malam, 3 Oktober 2019.
Mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) ini menitip pesan agar jajaran Kemendag terus mencurahkan hati dan pikiran demi kemajuan bangsa dan negara di sektor perdagangan.
Berikut puisi yang dibacakan Enggar:
Kursi Berduri Menteri
Apa gunanya harga pangan naik?
Tetapi petani tercekik
Apa gunanya stok melimpah?
Tetapi pembeli gelisah
Lalu aku bertanya pada diri sendiri
Apa gunanya aku jadi menteri?
Jika tak mampu membantu Presiden menyejahterakan anak Negeri
Kursi empuk jadi sandaran berduri
Tak kuasa aku duduki
lni adalah tugas mulia
Memastikan petani riang gembira bercocok tanam
Pedagang tersenyum ramah tanpa mengelabui
Dan pembeli ceria tanpa curiga
lni adalah Keadilan sosial
Memastikan berkah melimpah dari pelosok desa hingga kota
Tikus-tikus akan selalu ada di sawah, di ladang, pasar, hingga sudut-sudut sempit rumah kita
Dia tidak mungkin dihilangkan tapi bukan tidak bisa dikendalikan
Aku berbicara atas nama Pancasila
Aku berseru demi Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Bagi mereka yang tak juga mau bertaubat
Tersimpan khianat untuk amanat penderitaan rakyat
Aku pembantu Presiden
Aku katakan:
Jika kalian ingin bermain api
Aku siapkan air seluas samudera
Kalau kalian ingin untung sendiri
Aku pastikan kalian buntung pada waktunya
Jika kalian masih jadikan pangan untuk alat spekulasi
Maka operasi-operasi kami akan jadikan hidup kalian tidak pasti
Kalau kalian tak sudi mendengar suaraku
Maka pasar akan mengusir kalian dengan caranya sendiri
Ini adalah tugas mulia
Walau tak mudah melaksanakannya
Kursiku masih bersandarkan duri
Aku akan tetap berdiri dan bahkan berlari
Untuk mewujudkan harapan dan cita-cita anak Negeri
Adalah kerja, kerja dan kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News