Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan Go-Food di Indonesia di mana Go-Food menguasai pangsa pasar mencapai 75 persen.
"Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan Go-Food selama empat tahun terakhir," kata Chief Food Officer Gojek Grup Catherine Hindra Sutjahyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Riset yang dilakukan di tujuh kota, yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Medan dan Makassar, dengan menggunakan metode survei online dan melibatkan 1.000 pengguna tersebut menyoroti perihal preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa 84 persen masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan antar makanan mengakui jika Go-Food menawarkan layanan pesan antar makanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri yakni 39 persen.
Selain itu, Go-Food dianggap punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam masing-masing oleh 87 persen dan 83 persen konsumen urban. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46 persen dan 43 persen.
"Go-Food sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Apalagi dengan tersedianya ribuan pilihan menu dari restoran favorit yang bermitra dengan Go-Food, Go-Food dengan sendirinya membuat hidup jadi lebih praktis dan nyaman," lanjut Catherine.
Lebih jauh, hasil riset menunjukkan bahwa mitra driver Gojek dinilai ramah, sopan, dan informatif oleh 82 persen konsumen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri di 43 persen. Aplikasi Go-Food juga dianggap user friendly dan mudah digunakan oleh 83 persen, dari rata-rata industri hanya 44 persen.
Konsumen pun menilai top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dianggap lebih mudah oleh 82 persen, sedangkan rata-rata industri hanya 43 persen. Dari sisi kecepatan layanan, Go-Food dinilai sebagai penyedia layanan pesan-antar tercepat oleh 79 persen konsumen, sementara rata-rata industri hanya ada di angka 41 persen.
"Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan," ujar Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura Garick Kea.
Hasil penelitian itu, memberikan gambaran jika 95 persen masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap sehingga dengan sendirinya membuka peluang pertumbuhan yang besar bagi industri pesan antar makanan di Indonesia.
Keberhasilan ini juga berbanding lurus dengan pertumbuhan Go-Food di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam enam bulan terakhir, tercatat jumlah transaksi GoFood meningkat dua kali lipat mencapai lebih dari 50 juta transaksi di seluruh Asia Tenggara setiap bulannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News