Presiden Direktur Indonesia AirAsia Extra Soeratman Doerachman mengatakan pihaknya melayani rute penerbangan Bali-Melbourne, Australia sebanyak lima kali dalam sepekan. Penerbangan perdana mulai 26 Desember 2014.
"Persiapan dari sisi komersial ataupun kesempatan bagi penumpang untuk merencanakan aktivitas perjalanan," katanya di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Dia mengungkapkan, Indonesia AirAsia Extra mendapatkan izin usaha angkutan udara dari Kementerian Perhubungan pada 23 Januari lalu. Sedangkan sertifikat operator pesawat (air operator certificate/AOC) di 28 Agustus 2014.
Indonesia AirAsia Extra mengoperasikan pesawat Airbus A3300-300 yang berkapasitas 377 penumpang untuk rute penerbangan Bali-Melbourne, Australia. Sebanyak 12 kursi untuk kelas bisnis.
Adapun, kursi kelas bisnis memiliki fasilitas, antara lain soket listrik, headrest, dan perlengkapan pribadi. Serta mendapatkan layanan premium, seperti pick a seat, priority check-in, dan priority baggage.
Soeratman mengungkapkan Indonesia AirAsia Extra akan mengoperasikan dua unit pesawat pada tahun ini. Kondisi tersebut mengacu ketersediaan sarana prasarana di Indonesia. "Khususnya slot penerbangan," tuturnya.
Kementerian Perhubungan, menurutnya, memberikan kelonggaran bagi Indonesia AirAsia Extra untuk memenuhi ketentuan kepemilikan pesawat. Berdasarkan UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan bahwa setiap maskapai harus memiliki sepuluh pesawat, yakni lima milik dan lima sewa. Menurutnya, Indonesia AirAsia Extra akan berbasis di Bali.
Dia mengungkapkan, Indonesia AirAsia Extra menargetkan tingkat keterisian kursi (load factor) pada rute penerbangan Bali-Melbourne, Australia sebanyak 83%. Pembukaan rute penerbangan Bali-Melbourne, Australia, mempertimbangkan pasar penerbangan bagi perjalanan wisata.
Adapun, kunjungan turis asal Australia mencapai 25% dari total wisatawan yang berkunjung ke Bali. Jumlah itu meningkat setiap tahun.
Kunjungan turis asal Australia ke Bali pada 2013 meningkat 13% dibandingkan tahun sebelumnya. "Diharapkan dengan dibukanya penerbangan ini akan lebih banyak wisatawan dari Australia datang ke Indonesia sehingga dapat memberikan keuntungan ekonomi," katanya.
Soeratman menambahkan, Indonesia AirAsia Extra Soeratman berencana membuka rute Taipei, Taiwan pada Maret 2015. Sedangkan penerbangan ke Jepang di akhir 2015.
Dia memaparkan rencana Indonesia AirAsia Extra membuka layanan penerbangan dari Jakarta ke Jeddah pada 2015. "Sudah kita urus izin rute ke pemerintah Saudi Arabia sejak Oktober lalu," tukas Soeratman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News