"Sangat besar, SMI ini modal awalnya Rp25 triliun, setelah ada pengalihan, dia bisa me-leverage (berkembang) enam kali lipat atau lebih. Dia bisa membiayai sampai Rp150 triliun," kata Bambang, di Seminar Bank Infrastruktur, Perlu atau Tidak?, di Ballroom Hotel Kempinski Lantai 11, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Nantinya, SMI akan berfungsi sebagai lembaga pembiayaan pembangunan Indonesia (LPPI). Dengan statusnya sebagai lembaga pembiayaan khususnya untuk infrastruktur, SMI dengan modal yang besar akan mengeluarkan obligasi dalam jumlah yang besar juga.
"Setiap kali butuh mengeluarkan utang, akan keluarkan obligasi biasa, seperti World Bank, ADB juga mengeluarkan obligasi, untuk biayai proyeknya," jelas Bambang.
Seperti diketahui, DPR menyepakati pengalihan aset PIP pada SMI sebesar Rp18,3 triliun dengan skema penyertaan modal negara (PMN). Dengan modal tersebut akan menjadikan SMI sebagai bank infrastruktur seperti yang dicita-citakan pemerintah Kabinet Kerja. Dengan begitu, bisa fokus membiayai pembangunan infrastruktur ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id