"Coba dipastikan, sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau belum. Kalau sudah masuk, saya berjuang," kata Menko Kemaritiman di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (21/2/2015).
Ia mengaku baru mendengar tentang rencana pembangunan jembatan itu dari Pemprov Kepri, sehingga belum dapat memastikan pembangunan jembatan sepanjang tujuh kilometer (km) itu.
Menurut dia, pembangunan jembatan itu sangat penting demi kelancaran arus barang dan arus manusia di dua pulau yang berdekatan dengan Singapura itu. Jika infrastruktur jembatan sudah terhubung, maka diharapkan dapat menambah akses wisman atau wisnus yang bepergian ke Bintan atau Batam.
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo, menyebutkan jembatan Batam-Bintan dibutuhkan demi konektivitas antar pulau. Ia percaya, jika jembatan itu terbangun, maka lama tinggal wisman di Batam dan Bintan bisa lebih lama lagi. Selain itu, jumlah wisman yang datang juga bisa bertambah.
"Pencapaian target kunjungan wisman sebanyak 2,5 juta orang. Jadi bukan mustahil. Perjalanan Batam-Bintan bisa cepat," kata dia.
Saat ini, wisman yang datang ke Batam kesulitan melanjutkan ke Bintan karena akses transportasi yang sulit dengan fasilitas pelabuhan yang minim. Akibatnya, waktu berkunjung ke Batam singkat. Namun, dengan adanya jembatan, maka diharapkan wisman akan lebih lama berlibur di Kepri dengan mengunjungi daerah lain di pulau-pulau berseberangan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti mengatakan konektivitas antarpulau perlu dibangun untuk mendukung pariwisata.
"Yang dibutuhkan itu infrastruktur yang baik. Dengan begitu, wisman tidak hanya ke Batam, namun juga mengunjungi daerah-daerah lain. Sehingga waktu berkunjung mereka bisa lebih lama," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News