Namun sayangnya, hal tersebut tak didukung bahan baku yang memadai di dalam negeri sehingga bahan baku industri kemasan harus diimpor dari luar negeri. Hal ini karena sumber daya alam di Indonesia sudah semakin menipis.
"Ketergantungan industri kemasan terhadap bahan baku saat ini masih tinggi. Selain itu, masalah pengelolaan limbah membuat industri kemasan lokal sulit memberi nilai tambah bagi produk-produk kemasan," ungkap Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin saat ditemui di kantornya, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2015).
Selain itu, aku dia, kendala lain dalam pengembangan industri kemasan di Indonesia adalah karena tuntutan untuk penerapan standar industri global semakin tinggi. Standar tersebut menitikberatkan pada upaya efisiensi sumber daya alam dan energi, diversifikasi energi, serta eco-design dan teknologi rendah karbon dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi limbah.
"Isu lingkungan saat ini menjadi salah satu hambatan perdagangan (barriers to trade) untuk penetrasi pasar suatu negara. Barrier tersebut diterapkan melalui berbagai macam standar, baik standar international (ISO, ekolabel) maupun persyaratan pembeli (buyer requirement)," ungkap Saleh.
Sebenarnya, ungkap Saleh, pertumbuhan industri kemasan nasional pada tahun lalu sebesar delapan persen. Hal ini akan terus bertambah, karena saat ini konsumsi masyarakat terhadap consumer goods turut mendorong tumbuhnya industri kemasan nasional.
Maka itu, papar dia, industri kemasan nasional saat ini harus mengembangkan inovasi dan variasi. Pasalnya, kebutuhan konsumen menginginkan bentuk dan desain yang menarik, praktis, aman dalam arti melindungi produk dari berbagai kemungkinan kontaminasi.
"Demikian pula dengan adanya tuntutan terhadap produk kemasan yang ramah lingkungan perlu menjadi perhatian dalam pengembangan industri kemasan secara berkesinambungan. Hal ini agar industri kemasan dapat memberi nilai tambah, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan, sehingga diharapkan sektor industri, khususnya industri kemasan dapat memiliki keunggulan kompetitif agar dapat lebih berperan dalam menggerakkan pembangunan nasional," pungkas Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News